Rabu, 11 Juli 2012

The Infamous


Judul : The Infamous
Penulis : Silvia Arnie
Penerbit : Gagasmedia
Tahun : 2010 (Indonesia)
Harga : 35.000
Genre : Romance
Sinopsis :
Yang seperti dia mudah dikenali di segala medan.
Melihatnya dari jauh saja sudah cukup jadi alasan untuk membencinya. Dia hidup di fairy tale-nya sendiri. Dia seperti punya aura khusus yang berasal dari kepercayaan diri level tinggi yang membuatnya merasa bisa melakukan apapun. Tak jarang kelakuannya menyebalkan, tak masuk akal-tapi luar biasa menarik buat digosipkan saat makan siang, semuanya seperti dipermudah untuk dirinya. Rasanya, Tuhan sangat tidak adil menjatuhkan banyak hal baik di pangkuannya : pacar superperfect, pekerjaan bagus, teman-teman yang fabolous.
Tapi tak banyak yang tahu rasanya hidup diatas stiletto cantik itu. Butuh banyak pengorbanan untuk tetap bertahan dan membusungkan dada dengan penu harga diri. Satu kecupan kesialan saja sudah cukup untuk meruntuhkan dunianya yang mahasempurna. Dan saat itu benar-benar terjadi, giliran para pembenci yang tertawa.
Oh Poor Miss Antagonist. Siapa yang akan menolongmu sekarang.

Resensi :
Buku ini menceritakan kehidupan Adrianna, seorang cewek mandiri yang selalu merasa kehidupannya tidak pernah beres, terutama percintaan. Dimulai dengan bab dimana Adrianna menangis patah hati lalu flashback ke kehidupan cintanya dari yang pertama hingga terakhir yang membuat dia sesenggukan. Lebih parahnya lagi, kesialan itu sempurna karena mereka putus oleh kesalahannya sendiri untuk menjaga image. Well, Adriannya punya pacar baik hati yang sangat mencintainya  bernama Rafa dan tiba-tiba tanpa alasan jelas Adrianna minta putus pada pacarnya karena hal yang tidak bisa Adrianna ceritakan pada siapapun (kecuali sahabatnya Aya) bahwa dia telah berciuman dengan bos nya sendiri, pemilik cafe tempatnya bekerja bernama Vigo.
Hal yang membuat Adrianna merasa hina adalah, ketika semua itu terjadi dia masih berpacaran dengan Rafa, dia menyukai ciuman itu, Vigo tampan baginya, dan Vigo punya anak yang muncul dari antah berantah tidak jelas siapa ibunya. Adriana merasa sangat murahan dan tidak pantas untuk Rafa, lalu dia pergi.
Rafa terus mencari penjelasan, hingga Adriana menyerah dan bercerita. Rafa marah, namun lama kelamaan melunak. Mereka mencoba memulai lagi dari awal, tetapi keberadaan Vigo benar-benar sangat mengganggu hubungan mereka. Vigo tiba-tiba meminta Adriana menjadi pacarnya yang ditanggapi sinis oleh Adriana meskipun perasaannya berdebar dan masih terkenang ciuman naas itu. Vigo juga meminta Adrian untuk menjaga anaknya, menjaga anak bos yang ketus, Vigo semakin sering mengawasi cafenya yang dari kecurigaan Adriana untuk mendekatinya. Dia kebingungan dan hanya bisa curhat kepada Aya, sahabatnya.
Adriana kekeuh akan bertahan bersama Rafa dengan kesempatan terakhir, Rafa sangat baik menerima dirinya kembali dan hubungan mereka justru lebih hangat. Hingga pada suatu hari, di ulang tahun Rafa, Adriana membuat sebuah kejutan di vila, menciptakan salju palsu untuk Rafa pada puku l 12 malam namun sejak malam itu Rafa tidak pernah muncul. Adriana patah hati lagi, Rafa tiba-tiba meninggalkannya tanpa pemberitahuannya. Mungkinkah ini pembalasan dendam terselubung Rafa? Atau ada sesuatu lain. Adrianan berada di titik yang sangat rapuh sehingga akhirnya tidak memikirkan hal lain selain menyelesaikan kuliah dan Rafa. Gimana endingnya? Just Happy reading.
Yeah. Pertama kali baca sinopsisnya, cerita yang terngiang di otakku adalah, seorang cewek kaya, jutek, dan populer yang tiba-tiba hancur sendirian karena suatu hal. Ternyata bayangan itu jauh dari benar, entah kenapa rasanya kayak sinopsisnya ‘salah cetak’. Tetapi diluar masalah itu, isi buku memunculkan konflik yang memuaskan. Keren, ciri khas gagasmedia. Dengan sedikit dipaksakan mungkin tokoh yang dimaksud di sinopsis adalah Adriana yang punya segalanya tetapi seenaknya menyia-nyiakannya dengan berselingkung dengan bos nya dan memutuskan Rafa tanpa alasan kemudian menangisi dirinya sendiri. Hanya dirinya, tanpa peduli keadaan sekitar. Pelajaran yang bisa diambil adalah, jadilah teman yang baik, jangan lekas hancur terhadap sebuah masalah, kita hidup didunia tidak sendirian jadi berhenti mementingkan diri sendiri, dan terakhir pesan terpenting dari buku ini adalah, hati-hati terhadap musuh dalam selimut.
Buat yang suka bacaan ringan bertema cinta dan persahabatan namun sarat akan pesan moral, buku ini cocok jadi pengisi jam-jam membosankan ketika menunggu atau liburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar