Rabu, 13 Maret 2013

Hex Hall Novel 3 : Spellbound [Book]


Judul : Spell Bound (Buku 3 dari Hex Hall Novel Series)
Penulis : Rachel Hawkins
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : Desember 2012 (Indonesia)
Halaman : 396 halaman
Harga : 69.000

Jalan Cerita :
Sophie Mercer,  seorang demon yang melarikan diri dari keributan di sebuah mansion tempat dia bersembunyi di Thorne Abey, dia menggunakan Itineris untuk menuju ibunya di tempat tinggal keluarga Brannick (keluarga Irlandia yang membunuhi prodigium secara turun temurun) dan menemukan fakta bahwa ibunya adalah bagian dari Brannick.
Dia adalah seorang demon sekaligus keturunan keluarga Brannick yang pacaran dengan Mata. Hidup nya pastilah sangat sempurna kacaunya.
Kemudian orang orang yang terpisah dengannya muncul kembali dan hidup. Jenna ada di tempat persembunyian Lord Byron (seorang guru vampir di Hex hall), Cal dan ayahnya datang beberapa hari kemudian ke rumah Brannick, Archer muncul sebagai hantu menggunakan sebuah batu sihir dari tempatnya di markas Mata (tanpa ketahuan Mata tentunya. Rencana pun mulai disusun, tetapi sebelum jalan selangkah, Sophie telah menghilang dan muncul di Hex Hall untuk menghadapi semester baru.

Keadaan Hex Hall kini begitu suram, gelap, dikelilingi oleh makhluk dalam kabut yang akan membunuhmu jika mencoba kabur dari pulau, dan sihir terkunci. Awalnya mereka buntu, tetapi ternyata kenyataan bahwa Elodie terikat dengan Sophie merupakan keuntungan karena Elodie jadi bisa melakukan sihir melalui tubuh Sophie, merekapun menyelidiki rencana Casnoff bersaudara dan mendapatkan fakta bahwa Casnof bersaudara berencana mengubah semua siswa Hex Hall menjadi demon dan Sophie dibawah kendali darah menjadi pimpinannya.
Setelah mendapatkan Grimoire, kunci pembuka sihir sopie, dia kembali menjadi demon tetapi sebuah dorongan kuat menyuruhnya membunuh Jenna. Dia bisa melawan bisikan itu (yang mungkin kendali dari Lara Casnoff) dan kabur menuju Lough Belach, tempat keluarga Brannick dan kedua orang tuanya menyusun rencana kembali untuk menuju Alam Baka. Sophie, Archer, Cal, dan Jenna pergi ke Alam Baka untuk mengumpulkan Demon Glass sebagai senjata membunuh demon.
Dalam Alam baka, fakta fakta menyakitkan kembali terungkap, tentang kematian pasangan pertama Jenna (Amanda), kematian Alice (buyut Sophie, demon buatan), bahkan peristiwa kematian keluarga Archer yang membuatnya terpukul. Sepulangnya dari alam baka Archer melarikan diri ke markas Mata.
Semua rencana dan perlengkapan siap untuk melawan ratusan demon buatan. Rencananya adalah membawa Casnoff bersaudara ke lubang tempat pembangkitan demon lalu membalik ritualnya agar semua anak kembali seperti semula, rencana kedua membunuhi semua demon dan menghentikan munculnya demon baru tapi segalanya tidak akan semudah yang direncanakan, dan memang banyak yang tidak sesuai rencana.

Komentar.
Menurutku seri ke 3 adalah ending yang keren. Buku ini menegangkan sekaligus seksi (Akkk... Archer Cross). Kisah cinta segitiga antara Cal Sophie Archer, dengan gangguan Elodie yang masih membenci Archer dan Archer yang risih bahwa pacarnya terikat dengan roh mantan pacarnya, merupakan bumbu remeh yang membuat ceritanya tetap terasa remaja, mengingatkan pembaca bahwa Sophie Mercer hanyalah anak SMA yang bahkan belum lulus di Hex Hall.
*Well, Archer memang seksi ya, tapi aku merasa Cal amat sangat baik hati, jadi .. Uh, cewek emang selalu jatuh cinta pada cowok nakal sepertinya.
Ketegangan keluarga Brannick dan kemunculan demon diantara mereka juga akan memperumit masalah, ada beberapa hal baru yang muncul, fakta fakta yang belum ketahuan di buku sebelumnya. Namun tidak banyak, sisanya tetap mengulik problem lama tentang keluarga Casnoff, pembangkitan demon, hubungannya dengan Sophie dan keturunannya. Jalan ceritanya jelas, cepat, sangat bikin gregetan, meskipun Archer kadang agak nyebelin ya soalnya suka banget tetiba pengen bermesraan disaat yang gak tepat *absurd dikit lah.. Tapi berhubung mereka masih SMA, termaafkan deh ya.
Kekurangan? Gak tau ya, bukannya gak ada, cuma ya sejauh ini ga ada kekurangan fatal yang bikin ceritanya turun rating. Cuma ada beberapa hal yang dipaparkan nanggung, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang Mata misalnya, memang itu adalah sedikit kekurangan dari pengambilan sudut pandang orang pertama yang disini adalah Sophie, karena hal hal yang diluar pengetahuan Sophie tidak bisa dipaparkan. Dan lagi fakta fakta tentang kekuatan turun temurun dari darah leluhur itu adalah fakta yang ketebak dari awal, tapi gak apa apa sih, semua orang kalo baca pasti nebak nebak toh.   
Well. So far, tidak ada yang berubah di cara nulis Rachel Hawkins. Sangat teenager, seksi, seru, sekaligus tetap ringan untuk dipahami. Fantasi yang fantastis kekekek. :D
Interesting book. Happy reading. 

2 komentar: