Penulis : Rachel Hawkins
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : Desember 2012 (Indonesia)
Halaman : 396 halaman
Harga : 69.000
Jalan Cerita :
Sophie Mercer,
seorang demon yang melarikan diri dari keributan di sebuah mansion tempat
dia bersembunyi di Thorne Abey, dia menggunakan Itineris untuk menuju ibunya di
tempat tinggal keluarga Brannick (keluarga Irlandia yang membunuhi prodigium
secara turun temurun) dan menemukan fakta bahwa ibunya adalah bagian dari Brannick.
Dia adalah seorang demon sekaligus keturunan keluarga
Brannick yang pacaran dengan Mata. Hidup nya pastilah sangat sempurna kacaunya.
Kemudian orang orang yang terpisah dengannya muncul kembali
dan hidup. Jenna ada di tempat persembunyian Lord Byron (seorang guru vampir di
Hex hall), Cal dan ayahnya datang beberapa hari kemudian ke rumah Brannick,
Archer muncul sebagai hantu menggunakan sebuah batu sihir dari tempatnya di
markas Mata (tanpa ketahuan Mata tentunya. Rencana pun mulai disusun, tetapi
sebelum jalan selangkah, Sophie telah menghilang dan muncul di Hex Hall untuk
menghadapi semester baru.
Keadaan Hex Hall kini begitu suram, gelap, dikelilingi oleh
makhluk dalam kabut yang akan membunuhmu jika mencoba kabur dari pulau, dan
sihir terkunci. Awalnya mereka buntu, tetapi ternyata kenyataan bahwa Elodie
terikat dengan Sophie merupakan keuntungan karena Elodie jadi bisa melakukan
sihir melalui tubuh Sophie, merekapun menyelidiki rencana Casnoff bersaudara
dan mendapatkan fakta bahwa Casnof bersaudara berencana mengubah semua siswa
Hex Hall menjadi demon dan Sophie dibawah kendali darah menjadi pimpinannya.
Setelah mendapatkan Grimoire, kunci pembuka sihir sopie, dia
kembali menjadi demon tetapi sebuah dorongan kuat menyuruhnya membunuh Jenna.
Dia bisa melawan bisikan itu (yang mungkin kendali dari Lara Casnoff) dan kabur
menuju Lough Belach, tempat keluarga Brannick dan kedua orang tuanya menyusun
rencana kembali untuk menuju Alam Baka. Sophie, Archer, Cal, dan Jenna pergi ke
Alam Baka untuk mengumpulkan Demon Glass sebagai senjata membunuh demon.
Dalam Alam baka, fakta fakta menyakitkan kembali terungkap,
tentang kematian pasangan pertama Jenna (Amanda), kematian Alice (buyut Sophie,
demon buatan), bahkan peristiwa kematian keluarga Archer yang membuatnya
terpukul. Sepulangnya dari alam baka Archer melarikan diri ke markas Mata.
Semua rencana dan perlengkapan siap untuk melawan ratusan
demon buatan. Rencananya adalah membawa Casnoff bersaudara ke lubang tempat
pembangkitan demon lalu membalik ritualnya agar semua anak kembali seperti semula,
rencana kedua membunuhi semua demon dan menghentikan munculnya demon baru tapi
segalanya tidak akan semudah yang direncanakan, dan memang banyak yang tidak
sesuai rencana.
Komentar.
Menurutku seri ke 3 adalah ending yang keren. Buku ini
menegangkan sekaligus seksi (Akkk... Archer Cross). Kisah cinta segitiga antara
Cal Sophie Archer, dengan gangguan Elodie yang masih membenci Archer dan Archer
yang risih bahwa pacarnya terikat dengan roh mantan pacarnya, merupakan bumbu
remeh yang membuat ceritanya tetap terasa remaja, mengingatkan pembaca bahwa
Sophie Mercer hanyalah anak SMA yang bahkan belum lulus di Hex Hall.
*Well, Archer memang seksi ya, tapi aku merasa Cal amat
sangat baik hati, jadi .. Uh, cewek emang selalu jatuh cinta pada cowok nakal
sepertinya.
Ketegangan keluarga Brannick dan kemunculan demon diantara
mereka juga akan memperumit masalah, ada beberapa hal baru yang muncul, fakta
fakta yang belum ketahuan di buku sebelumnya. Namun tidak banyak, sisanya tetap
mengulik problem lama tentang keluarga Casnoff, pembangkitan demon, hubungannya
dengan Sophie dan keturunannya. Jalan ceritanya jelas, cepat, sangat bikin
gregetan, meskipun Archer kadang agak nyebelin ya soalnya suka banget tetiba
pengen bermesraan disaat yang gak tepat *absurd dikit lah.. Tapi berhubung mereka
masih SMA, termaafkan deh ya.
Kekurangan? Gak tau ya, bukannya gak ada, cuma ya sejauh ini
ga ada kekurangan fatal yang bikin ceritanya turun rating. Cuma ada beberapa hal
yang dipaparkan nanggung, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang Mata
misalnya, memang itu adalah sedikit kekurangan dari pengambilan sudut pandang
orang pertama yang disini adalah Sophie, karena hal hal yang diluar pengetahuan
Sophie tidak bisa dipaparkan. Dan lagi fakta fakta tentang kekuatan turun
temurun dari darah leluhur itu adalah fakta yang ketebak dari awal, tapi gak
apa apa sih, semua orang kalo baca pasti nebak nebak toh.
Well. So far, tidak ada yang berubah di cara nulis Rachel
Hawkins. Sangat teenager, seksi, seru, sekaligus tetap ringan untuk dipahami. Fantasi
yang fantastis kekekek. :D
Interesting book. Happy reading.
ada ebook nya gak? kalo ada minta link nya dong
BalasHapusada ebook nya gak? kalo ada minta link nya dong
BalasHapus