Selasa, 10 Juli 2012

The First Day


Judul : The First Day (judul asli : Le Premier Jour)
Penulis : Marc Levy
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : Agustus 2010 (Indonesia)
Halaman : 485
Genre : Adventure, Science Fiction


Pada suatu hari seorang arkeolog bernama Keira yang berada di lembah Omo Etiopea yang sedang menggali belulang mencari jawaban siapa manusia pertama ibu semua manusia di dunia mendapati penggaliannya kacau balau oleh karena serangan ‘Shaman’ badai pasir yang menghancurkan semua hasil kerja tim nya. Terpaksa dia pulang ke rumahnya karena kehabisan uang, dia pergi membawa sebuah kalung dengan lionton misterius yang diberikan oleh Harry (anak yatim yang dia rawat).
Di tempat lainnya, seorang astrofisikawan bernama Adrian mengarungi gunung Atacama dan ditengah perjalanan yang keras, dia sakit dan terpaksa dipulangkan kembali kerumahnya di London, kembali bekerja pada sebuah Akademi Ilmu Pengetahuan sebagai seorang pengajar.
Di Paris, Keira berusaha menjalani hidup normal bersama Jean kakaknya, namun hatinya yang penuh ambisi akan penggalian membuat dia tidak tenang, suatu hari dia bertemu dengan Ivory, pengurus museum tempat kakaknya Jean bekerja. Ivory sangat tertarik dengan liontin Kiera lebih daripada Kiera sendiri, dia meminjamnya untuk dilacak usianya tetapi semua alat gagal, usia benda itu tidak bisa diketahui dan bahkan tidak bisa dihancurkan atau diambil sedikit serpihannya. Mereka meyakini benda itu adalah buatan bukan hasil dari kerja alam.
Lama kelamaan Ivory akhirnya merasa harus membujuk Keira menelitinya, dengan segala cara dia berhasil.
Kiera dan Adrian bertemu di sebuah lomba science, keduanya mengikuti lomba dengan mempresentasikan penelitian mereka masing-masing dengan iming-iming biaya yang sangat banyak. Adrian dengan pegunungan Atacama dan langit, Keira dengan lembah Omo dan penggalian kedalam bumi. Suatu malam setelah pertemuan, Keira meninggalkan liontinnya (dengan sengaja) kepada Adrian dan pergi.
Adrian penasaran dan tercengang ketika akhirnya sadar bahwa liontin itu ketika disinari oleh kekuatan cahaya yang sangat kuat seperti halilintar atau laser akan memunculkan bayangan berupa konstelasi bintang, susunan langit yang tidak serupa dengan langit masa sekarang. Langit itu menunjukan keadaan langit beserta sebuah Nebula Pelikan yang sesuai perhitungan merupakan penampakan langit 400 juta tahun lalu yang artinya benda itu dibuat 400 juta tahun yang lalu padahal kerangka manusia paling tua yang ditemukan berusia hanya 6 juta tahun. Hal ini memicu mereka berdua untuk berkeliling hampir setengah dunia untuk mencari serpihan lainnya dari liontin Keira. Dari danau Turkana, London, Paris, Athena, Pulau Norcondam Myamar, Cina, hingga akhirnya pertarungan terakhir (di buku ini) di sungai Kuning yang menyebabkan nyawa keduanya terancam.
Di tempat lain, sebuah perkumpulan rahasia mengendus keberadaan liontin Keira sebagai sesuatu yang sangat penting, perkumpulan itu ribut antara membiarkan mereka mengungkap rahasia ilmu pengetahuan terbesar yang amat penting atau menghentikan pencarian mereka karena penemuan yang akan menjungkirbalikan semua pondasi ilmu pengetahuan selama ini. Akhirnya mereka memilih menjadi pengamat dan sesekali menjadi penolong tak kasat mata yang membuat beberapa keberuntungan mereka menjadi masuk akal. Namun, ada pihak yang tetap tidak setuju dengan kemungkinan ditemukannya pengetahuan baru yang layak diberi lebih dari nobel, berusaha merebut liontin itu bahkan mencoba membunuh mereka.
Well, The First Day adalah ide cerita yang brilian menurutku. Marc Levy menceritakan sebuah petualangan sembari menyisipkan penjelasan menarik tentang piramid, pegunungan, dan konstelasi bintang. Perpaduan yang unik dan romantis. Kisah percintaan keduanyapun kadang membuat aku tersenyum sendiri, melihat awalnya Keira berjanji tidak akan mencium Adrian lagi namun dia mengingkari janji itu setelah dia menyadari bahwa Adrian memahami ambisinya yang dianggap sebagian orang hanya pekerjaan mencari harta karun yang sia-sia.
Cerita yang sangat menarik, meskipun aku menganggap endingnya adalah salah satu kekurangan dari buku ini. Ending yang tidak disangka-sangka (mengecewakan) tetapi juga membuat penasaran, seperti ada sebuah klimaks yang batal diungkapkan dan dibawa oleh penulis ke sekuelnya berjudul The First Night. Sayangnya, di awal cover ataupun di keterangan penulis tidak memberikan kode sedikitpun bahwa buku ini punya sekuel dengan ending yang menggantung. Namun, diluar itu semua, buku ini adalah buku yang memang layak menjadi best seller dan diterjemahkan kedalam 17 bahasa.
Happy read this awesome science fiction :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar