Selasa, 10 Juli 2012

Demon Glass


Judul : Demon Glass (Buku 2 dari Hex Hall Novel Series)
Penulis : Rachel Hawkins
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : Maret 2012 (Indonesia)
Halaman : 448 halaman
Harga : 59.900
Genre : Novel Fantasi

Kiri : Cover Hex Hall (book 1) ; Kanan : Cover Demon Glass (book 2)


Well, pertama-tama kelar baca buku ini aku langsung menghela nafas sambil meninggalkan rasa penasaran. Buat tokohnya, penulis menggambarkan cukup detail dan jujur saja untuk taraf makhluk non-manusia (disebut prodigium, terdiri dari vampire, werewolf, warlock, penyihir, shapesifter, demon) mereka terdengar keren, Sophia Mercer si tokoh utama seorang demon yang tidak menginginkan kekuatannya, dari tingkahnya dia adalah cewek biasa yang keras kepala, pembuat onar, sekaligus memesona, temannya Jenna (jika cukup peka pembaca akan menyadari bahwa Jenna adalah seorang lesbian) seorang vampire gotik yang suka pink sahabat yang paling menerima Sophie apa adanya diluar kenyataan bahwa Sophie adalah demon (prodigium yang paling kuat dan ditakuti), Archer Cross seorang warlock yang bergabung dengan Mata (Musuh bebuyutan para prodigium yang membunuhi semua prodigium) dan menjadi mata-mata di Hex Hall untuk mereka, Cal seorang warlock penyembuh poker-face yang tidak bisa ditebak, dia ditunangkan dengan Sophie (dijodohkan tepatnya), James ayah dari Sophie yang juga seorang demon sekaligus ketua dewan yang tegas namun menyayangi Sophie, Lara Casnof asisten ayah Sophie di dewan, dia sangat misterius tetapi lebih lembut daripada saudaranya Mrs Casnof (kepala sekolah Hex Hall) dan Sophie cukup menerima kehadirannya meski kadang merasa aneh, Nick dan Daisy, dua demon ‘buatan’ yang juga tinggal di Thorne Abbey, dan anggota dewan lain yang misterius. ditambah latarnya yang bertempat di dua tempat yaitu Hecate (Hex Hall School – mereka bahkan kurang setuju dengan istilah sekolah, lebih tepatnya dungeon mungkin) di daerah Greymilkins dan yang kedua di sebuah kastil merangkap markas dewan (pimpinan Hex Hall, mungkin semacam pemimpin yayasan pada sebuah sekolah swasta, namun lebih elit) bernama Thorne Abbey di pinggiran kota London (yang lokasinya mereka sebut ‘jauh dari mana mana’) dengan hampir empat ratus ruangan (31 dapur, tiga ratus lebih kamar, dan yah bayangkanlah).
Sulit bercerita ketika tidak didahului dengan buku pertama. Jujur aku belum baca buku pertama berjudul ‘Hex Hall’ tetapi saat membaca Demon Glass aku bisa meraba cerita pada buku satu. Intinya dulu saat berumur 12 tahun Sophie menyadari dirinya adalah seorang penyihir, dia mengacaukan prom di sekolah sehingga dikirim ke Hecate (Hex Hall) sekolah untuk anak-anak prodigium tukang buat masalah, disana dia bertemu dengan Archer Cross dan mereka berteman, hari-harinya di Hex hall dihiasi dengan masalah, dimusuhi oleh geng cewek-cewek cantik, dan sekamar dengan vampire yang dibenci disekolah bernama Jenna, hingga akhirnya dia mendapati seorang demon yang adalah nenek buyutnya bernama Alice mengamuk, membunuh Elodie temannya, lalu dia terpaksa membunuh Alice. Dia juga mendapati bahwa Archer, cowok yang dia taksir (dan sempat berciuman dengannya) ternyata adalah anggota Mata. Archer menjadi buronan dewan, terancam hukuman mati, Sophie selamat, dan Jenna terbebas dari tuduhan penyerangan yang sebenarnya dilakukan oleh demon. (Hex Hall)
Nah, di Demon Glass cerita berawal ketika seorang laki-laki yang tidak pernah muncul bertahun-tahun akhirnya menemui Sophie,ayahnya, dengan canggung akhirnya Sophie memutuskan ikut ayahnya ke London selama musim panas dengan tujuan mengajarkan Sophie untuk menjadi demon yang benar dan mendidiknya menjadi penerus ayahnya seorang pimpinan dewan, tetapi Sophie bersikeras untuk menjalani Pemunahan (penghancuran kekuatannya sendiri dan menjadi manusia biasa) karena trauma dan takut suatu hari akan menjadi Alice kedua (Demon pembantai). Sesampainya di London dia justru mendapati bahwa kenyataan hanya ada dua demon di dunia (dia dan ayahnya) tidak lagi berlaku, karena dia berkenalan dengan dua demon, Nick dan Daisy sepasang kekasih (yang aku kira awalnya kakak adik karena interaksi mereka yang cukup ‘bersaudara’) yang mana artinya ada seseorang yang membangkitkan demon, menciptakan demon dengan mengubah penyihir menjadi demon, sebuah sihir hitam yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Di sisi lain Archer Cros semakin diincar karena sangat manjadi ancaman bagi para Prodigium, dewan meyakini dia adalah satu-satunya Mata yang bisa ilmu sihir, dia dianggap pengkhianat bangsanya sendiri sekaligus memperkuat Mata.
Suatu malam pada saat penggerebekan di klub malam prodigium, Sophie kembali bertemu dengan Archer dan cinta kembali membara, setelahnya mereka kembali bertemu dan mencoba mengungkap siapakah yang membangkitkan para demon. Disamping itu keberadaan dewan semakin terancam karena serangan Mata semakin gencar, tujuh orang anggota dewan mati dan Archer adalah sasaran tuduhan utama yang sekaligus membuat Sophie diharamkan bertemu dengannya. Pada satu titik nanti muncul keadaan dimana Sophie (yang telah berubah pikiran tentang Pemunahan) disidang dan divonis harus melalui pemunahan, sedangkan Archer harus dihukum mati. Gimana lanjutannya? Mending baca deh, keren!
Ceritanya jujur sangat –High School- rasanya kayak baca teenlit kompleks yang dibumbui fantasi yang keren. Aku sendiri sangat menunggu-nunggu buku ketiganya Spell Bound dan masih berburu Hex Hall yang masih ga ada stoknya disini. :'(
Enjoy Reading ...!!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar