Selasa, 07 Agustus 2012

The Gideon Trilogy


Judul : The Gideon Trilogy, 1.Gideon the Cutpurse; 2. The Tar Man; 3. Time Quake
Penulis : Linda Buckley-Archer
Penerbit : Mizan
Halaman : 502- 603- 497
Tahun : Februari 2009 – April 2009 – November 2010
Genre : Fantasi, Petualangan



Penggalan cerita :
Buku 1 : Gideon the Cutpurse
Peter Schock, anak kota berumur dua belas tahun telah bertengkar dengan ayahnya karena ayahnya membatalkan perayaan ulang tahunnya untuk ketiga kalinya. Margrit akhirnya mengajaknya ke sebuah desa tempat tinggal sahabatnya yaitu keluarga Dyer di Derbyshere. Disana Peter berkenalan dengan keluarga Dyer meskipun dengan setengah hati karena dia tidak pernah ada niatan untuk menghabiskan liburan dan mengganti rencana menyenangkannya dengan bepergian dan memerah sapi di desa terpencil. Salah satu orang yang menarik perhatiannya dengan rambut merah menyala adalah anak tertua Dyer bernama Kate Dyer.

Ayah Kate, dr Dyer adalah salah satu profesor yang bekerja di lab untuk sebuah proyek mesin anti-gravitasi yang nanti akan dibawa ke proyek NASA. Hari itu dr Dyer dipanggil untuk memperbaiki mesin anti-gravitasi yang rusak, dia lalu mengajak Kate dan Peter bersamanya. Kemudian ketika di lab, sesuatu terjadi sehingga Kate dan Peter terhisap begitu saja oleh mesin itu dan jatuh di abad ke 18.
Disana mereka bertemu dengan penjahat yang membawa kabur mesin anti-gravitasi mereka (yang diketahui punya efek samping menembus waktu) bernama Tar-man. Mereka juga bertemu dengan seorang pria tampan bernama Gideon, dia membawa Kate dan Peter kerumah seorang bangsawan di daerah Derbyshere yaitu kediaman Mrs.Byng dan Sir Richard, mereka mengaku sebagai keluarga terhormat Jerman yang menjadi korban perampokan dan ditampung sementara di rumah tersebut. Beberapa hari kemudian mereka pergi ke London untuk mengambil kembali mesin anti-gravitasi mereka agar mereka bisa pulang ke abadnya. Bersama Gideon, Hannah, dan Parson Ledburry sepupu keluarga Byng mereka mengejar Tarman dan mesin itu.
Dalam perjalanan tersebut mereka bertemu beberapa orang termasuk ratu charlote yang langsung bersahabat dengan Peter, karena keunikan Peter. Mereka pun akhirnya saling mengenal satu sama lain dan rahasia masing-masing terungkap tentang asal Kate dan Peter dan siapa sebenarnya Gideon yang terhormat itu sebelumnya.
Sementara itu di abad ke21, kecurigaan akan efek samping melintasi waktu akhirnya terungkap karena Kate dan Peter yang terus mengirim petunjuk tentang keberadaan mereka melalui kemampuan memudar sementara mereka kembali ke abad 21 dalam wujud ‘hantu’. Ayah Kate pun melakukan misi penyelamatan ke abad 18

Buku 2 : The Tar Man
Misi penyelamatan Dr Dyer berhasil membawa pulang Kate namun Peter tertinggal di abad ke 18, sebagai gantinya Tar Man justru ikut terlempar ke abad 21 dan menjadi penjahat yang sangat dikejar baik kamera wartawan maupun polisi. Di abad 21 kemampuan mencuri dan kelicikannya tidak berkurang, bahkan dia semakin disegani.dia mencari pemandu dan bertemu dengan Anjali yang mengajarinya membaca dan mengenal semua keajaiban abad 21.
Di Derbyshere Kate terus berusaha membawa pulang Peter dari abad 18, tetapi tim yang lain menentang perjalanan waktu yang lain, mesin pun akan terancam dihancurkan. Dengan nekat akhirnya Kate bersekongkol dengan ayah Peter untuk pergi ke abad 18 menggunakan mesin yang disembunyikan di sebuah gudang di Middle Harpenden, mereka dengan perbekalan, pergi dengan mesin anti-gravitasi, namun mereka tidak jatuh di tahun yang seharusnya 1763, malah jatuh di tahun 1792. Saat itulah Peter dewasa menyadari kesalahan waktu tersebut, dia yang tahu Kate dan ayahnya mencari Peter kecil akhirnya mengurungkan niat untuk memunculkan diri, dia justru mengaku bernama Joshua Seymour dan mengatakan bahwa Peter telah meninggal dua puluh tahun lalu agar Kate dan ayahnya pergi ke tahun yang benar dan menjemputnya. Kenyataannya mesin mereka rusak, sehingga mereka bertualang ke Prancis mencari Marquis de Montfaron seorang ahli fisika yang diyakini mereka bisa memperbaiki mesinnya. Sementara itu keadaan Kate semakin parah, dia semakin sering memudar, tetapi bukannya pergi  ke abad lain dia malah ‘mencepat’, dia bergerak tidak sesuai dengan waktu sehingga semua hal disekitarnya bergerak lambat.
Di abad 21 dr Dyer, dr Piretti akhirnya sepakat merakit kembali mesin yang mirip dengan mesin yang dibawa Kate, mereka menjemput Peter kecil namun tidak menemukan Kate.
Pada akhirnya mereka kembali pulang, mereka semua berkumpul di Derbyshere, merayakan berkumpulnya semua orang. Tetapi Tar man muncul membuat kekacauan, menculik Peter dan Kate, dan membawa kabur mesin waktu mereka, keduanya.

3. Time Quake :
Tar man berhasil membawa mesin waktu juga menculik Peter dan Kate, tetapi majikannya yang licik, Lord Luxon justru menipunya, merebut mesin waktu yang berfungsi dan pergi ke abad 21 untuk mengubah sejarah. Dia berniat menggagalkan penyerangan Amerika sehingga Amerika akan tetap menjadi negara bawahan Inggris dan dia menjadi pimpinan terkaya di New York.
Di abad 18, Kate dan Peter berusaha mengejar Tarman untuk mendapatkan mesin baru yang punya kode pengaman. Dalam pengejaran itu akhirnya terungkap rahasia bahwa Gideon dan Tarman bersaudara, awalnya mereka tidak menerimanya, tetapi perasaan saling melingdungi dua saudara tidak bisa ditipu sama sekali. Mereka pun bekerja sama untuk kembali ke abad 21, Gideon pun tidak sengaja terbawa, dan mereka kaget mendapati abad 21 kacau balau.
Di abad 21 sendiri, Anjali dan Tom anak buah Tarman mendatangi keluarga Dyer untuk menjelaskan apa yang terjadi, Tom mengatakan dia mengenali Lord Luxon sebagai majikannya. Seorang wanita bernama Alice ahli sejarah, juga ikut muncul dan mengatakan bahwa Lord Luxon amat tertarik dengan sejarah kemerdekaan Amerika. Mereka menarik kesimpulan yang sama bahwa Lord Luxon ingin merubah sejarah, dan mereka akan mencegahnya.
Niat Lord Luxon tidak bisa lagi dicegah. New York akhirnya kacau balau, dunia paralel semakin banyak karena perjalanan waktu sehingga waktu semakin sesak. Gempa waktu semakin sering terjadi membuat semua orang takut. Keadaan Kate juga semakin parah, tubuhnya kini semakin seperti hantu, hanya Peter yang bisa menghambat ‘mencepat’nya sehingga dia terus berpegang pada tangan Peter hingga dia benar-benar menghilang. Satu-satunya cara untuk menghentikan semua itu adalah dengan kembali ke awal peristiwa, yaitu dimana Peter dan Kate ikut ke lab untuk melihat mesin anti-gravitasi.

Komentar :
Petualangan dalam Gideon Trilogy benar-benar menarik. Sejenis dengan Narnia, Spiderwick, bahkan Harry Potter, ceritanya petualangannya sangat anak-anak tetapi tidak kekanak-kanakan. Cocok untuk bacaan adik-adik yang mulai suka baca novel fantasi. Meskipun alurnya cukup ngejelimet, karena memang itu adalah risiko yang diambil dalam mengangkat cerita perjalanan waktu. Terlalu banyak ‘bagaimana jika’.
Penggambaran abad ke18 sendiri sangat detail menurutku. Penulis pasti telah melakukan survey habis-habisan tentang keadaan ekonomi dan tingkat kecerdasan serta kebiasaan rakyat London pada zaman itu.
Alurnya pun bersih dari cerita-cerita percintaan yang tidak perlu, makanya tadi aku bilang bagus buat adik-adik yang mulai suka baca cerita petualangan fantasi dan itu adalah sebuah nilai tambah.
Kekurangan, mungkin jalan cerita yang ngejelimet, bolak-balik, kadang bikin pusing, ditambah teori konduktor waktu dan segala macam yang membingungkan kalo gak bener-bener disimak. Ini, nih akibat dulu fisikanya amburadul, hehe.
Endingnya sendiri, untuk buku 1 dan 2 gak ada masalah, memang menggantung karena ini adalah trilogi, yang jadi masalah adalah buku 3. Klimaks yang seru, dengan ending yang pas, yang dirancang dari awal harus begitu endingnya, yaitu menggagalkan peristiwa paling awal. Cuma, caranya itu loh, suimpleeee banget, saking simple nya, jadi bikin semua insiden dari awal buku3 itu kayaknya cuma basa-basi aja. Tapi, untuk keseluruhan memuaskan, well. Just enjoy the trilogy. Cool books !

1 komentar:

  1. nice review,
    pengen cepet2 baca trilogi satu ini :D
    awalnya ragu,tp kayaknya sekarang udh mantap.
    Thanks reviewnya

    BalasHapus